Rabu, 05 Desember 2012

Pilih Guru Paling Memiliki Integrity Untuk Greater Indonesia

Pendidikan menempati peran penting dalam pembentukan karakter generasi penerus bangsa. Sukses dan tidaknya suatu bangsa banyak ditentukan oleh kualitas pendidikan yang diterima oleh bangsa tersebut. Rasanya tidak mungkin mengharapkan sebuah pendidikan yang berkualitas tanpa adanya Guru yang berkualitas. Kualitas ini tidak semata-mata dari unsur lahiriah, namun juga dari sisi mental dan spiritual.

BSM Edu Award for Integrity merupakan ajang pemberian penghargaan bagi para Guru di tingkat SD/ SMP/ SMA sederajat yang telah menunjukkan dedikasi dan integritas yang tinggi dalam pengabdiannya. Guru yang memiliki integritas laksana oase di tengah padang pasir. Kehadirannya adalah berkah bagi masyarakat.

Bank Syariah Mandiri sebagai pelaku industri keuangan syariah yang menjunjung tinggi integritas dalam setiap kegiatan operasionalnya mengundang masyarakat untuk mengusulkan kandidat-kandidat Guru calon penerima BSM Edu Award for Integrity 2012. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Milad BSM ke-13 yang bertema i-GO (Integrity, Gratefulness, Ownership).

Setelah melalui serangkaian seleksi, saat ini telah terpilih enam guru sebagai finalis. Anda bekesempatan untuk memilih salah satu dari mereka untuk menjadi guru terbaik melalui
Siapa saja mereka yang dapat anda pilih. Berikut adalah profil mereka:


Wijaya Kusumah, S. Pd, M. Pd

Wijaya Kusumah, S. Pd, M. Pd
Tempat Tanggal Lahir:Jakarta, 28 Oktober 1970
Pendidikan:S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Teknik Elektro (1990-1994)
S2 Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2010)
Masa Pengabdian:18 tahun
Asal Sekolah:SMP Labschool Rawamangun Jakarta
Promotor:Susi Sukaesih, SE
   
Profil
Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd, Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1970. Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2010) dan akan melanjutkan pendidikan ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ. Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Eduprenership, Pendidikan Karakter Bangsa, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis.

Sejak 1992 hingga saat ini berkarier sebagai pengajar bidang studi TIK di SMP Labschool Jakarta. Semasa kuliah di IKIP Jakarta aktif di beberapa organisasi, yaitu: Ketua Umum HMJ Teknik Elektro FPTK UNJ, Ketua HMI Komisariat FPTK IKIP JKT, Ketua Musholla ”Al Biruni” FPTK IKIP JKT, Sekretaris Senat Mahasiswa FPTK IKIP JKT, dan Kepala LP2TK IKIP JKT Bidang Software (1994-1996). Pada saat ini menjadi Sekretaris Alumni Elektro FT-UNJ (2006-2011), Kepala Humas Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) Pusat, Penulis Teraktif Kompasiana.com, Penasehat Komunitas Blogger Bekasi, Penasehat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Bekasi, dan Pembina Redaksi majalah ”Gema” SMP Labschool Jakarta.
Kegiatan
Memberikan materi meningkatkan potensi unik siswa melalui PTK, dan Motivasi Meneliti di Kelas di Yayasan Al Muslim Bekasi

Wijaya Kusumah atau biasa disapa omjay memiliki mimpi untuk mencerdaskan lebih dari 10.000 orang guru dengan gerakan guru membaca, guru menulis, dan guru melek internet yang digagasnya bersama pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI). Hal itu telah Berkat sikapnya yang berintegritas ini dan perbuatan beliau yang sangat unik, pada saat hari ultah kompasiana.com, sebuah blog milik kompas.com beliau mendapatkan penghargaan sebagai guru paling ngeblog yang beritanya tersebar ke seluruh dunia.

Azizah

Azizah
Tempat Tanggal Lahir:Jakarta, 12 Mei 1970
Pendidikan:STAI Al- Hikmah ( Ma’had Al Hikmah ) Jakarta lulus tahun 1995
Masa Pengabdian:22 tahun
Asal Sekolah:SMA Terbuka Depok ( Cinangka ) 2008 – sekarang
Promotor:Yayasan Zakat Sukses
   
Profil
Ibu Azizah adalah seorang Guru, semenjak lulus dari SMEA 3 Jakarta tahun 1989 Bu Azizah mengikuti Ustadz Mad Roja untuk mendirikan Pesantren Darul Muttaqin di
Jabon Mekar Parung Bogor. Tahun 1990 sudah mulai mengajar di Pesantren Darul Muttaqin sampai tahun 2000. Karena kesibukan mengurus keluarga Bu Azizah sempat berhenti mengajar dan kembali mengajar di SMPI Al Maarif Cinangka Sawangan Depok mulai tahun 2004 sampai sekarang. Pada tahun 2008 mendirikan sekolah gratis SMA Terbuka Depok untuk menyambung siswa/I yatim dan dhuafa yang terancam putus sekolah sampai sekarang. Selain mengajar formal Ibu Azizah juga aktif mengajar majelis taklim dan pernah menjadi tutor pemberantasan buta aksara yang diadakan oleh Pemerintah Kota Depok serta mengisi mentoring agama Islam untuk remaja putri.

Kegiatan
Di SMP Al Ma’arif tempat Ibu Azizah mengajar awalnya kekurangan Guru dan Murid, Alhamdulillah bersama Para Guru Ibu Azizah bisa tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar dan saat ini murid nya sudah mulai banyak.

Di Sekolah Gratis SMA Terbuka Depok yang didirikan Ibu Azizah saat ini sudah meluluskan dua angkatan sebanyak 50 siswa/I dan sebagian besar sudah bisa bekerja karena siswa/I nya dhuafa sehingga mereka sangat memerlukan ijazah SMA untuk bekerja formal. Hal inilah yang sangat bermanfaat untuk masyarakat mudah –mudahan siswa/I dhuafa bisa bekerja agar kehidupannya bisa lebih baik. Saat ini ada 120 siswa/I yang masih bersekolah dari kelas X, XI dan XII . semakin hari semakin banyak siswa/I dhuafa yang bersekolah, mudah – mudahan anak – anak di Kelurahan Cinangka, Kedaung dan Pondo Cabe tidak ada lagi yang putus sekolah karena sudah ada sekolah gratis.

Ibu Azizah insya Allah adalah bagian dari Guru yang sabar dan sangat menginginkan siswa/I nya berhasil, selama bertahun – tahun terus membina siswa/I nya walaupun
siswa/I nya berlatar belakang dhuafa dan dari keluarga yang kurang mengerti pendidikan serta anak – anak yang agak nakal tetapi Ibu Azizah terus berusaha menegakkan disiplin dan tata tertib di sekolahnya dengan ketegasan yang bersumber dari kasih sayangnya sehingga hubungan Ibu Azizah dan Siswa/I nya bukan saja sebagai Guru dan Murid tapi juga sebagai Orang Tua dan anak nya bahkan sebagai sahabat bagi murid – muridnya untuk mencurahkan isi hati anak – anak yang sedang menghadapi masalah.
Dalam membina siswi terkadang setelah diadakan pembinaan secara berkelompok Ibu Azizah sering mengajak siswi nya makan bersama dirumahnya walaupun dengan menu yang sederhana sehingga hubungan mereka semakin dekat.

Tasmin

Tasmin
Tempat Tanggal Lahir:Blora - Jawa Tengah, 10 Februari 1960
Pendidikan:SPG
Masa Pengabdian:30 tahun
Asal Sekolah:SDN 2 Temuireng Blora jawa Tengah
Promotor:Gadjah Mada Mengajar
   
Profil
SD N 2 Temuireng yang dikomandoi bapak Tasmin sosok kandidat guru pejuang berlokasi di dusun Alasmalang, Kecamatan Jati Doplang, kab. Blora–Jawa Tengah. Profil SD yang terpencil ini pernah diliput pada program “Mengejar Matahari di stasiun TV Nasional Trans 7 “. Pada program “Mengejar Matahari” diceritakan pula mengenai perjuangan para guru di SDN 2 Temuireng dan juga prestasi yang luar biasa hingga memperoleh Juara 1 perolah NEM/UNAS setiap tahunnya se kecamatan Jati. Itu sangat luar biasa dengan medan yang berat, mereka mengajar dengan perjuangan dan dengan dengan penuh ketangguhan menembus tanah yang becek di tengah jalan sepatapak hutan jati, letaknya di Hutan bagian tengah.

Pak Tasmin merintis karir pertama kali di SDN 2 temuireng Blora jawa Tengah, karena kinerjanya yang istiqomah dan selalu konsisten hingga puncak karirnya menjadi kepala sekolah SDN 2 Temureng Blora. Yang menjadikan Pak Tasmin tetap bertahan yaitu karena bliau menjadikan guru sebagai profesi syurga bukan profesi dunia, ia mengajar dengan hati bukan karena tunjangan profesi. Perjuangan yang panjang dan begitu berat dijalani ia jalani dengan ikhlas hingga saat ini. Apalagi dengan beratnya medan yang ditempuh untuk mengajar di SDN 2 Temuireng, membuat banyak guru yang diamanahkan di SD tersebut banyak yang mundur teratur, dan hanya menyisakan 6 guru di SDN 2 Temuireng dengan rincian 2 guru PNS dan 4 Guru Tidak Tetap (GTT) dengan gaji hanya Rp. 130.000 / bulan. Dikarenakan minimnya jumlah guru, pak Tasmin dengan sukarela mendoble tugas menjadi guru disana, bliau tidak pernah absen ke sekolah sehingga jika ada kelas yang kosong bliau lah yang selalu siap untuk mengisi kekosongan tersebut. Bukan hanya itu saja, bliau dengan ikhlas membagi gajinya sebagai kepala sekolah untuk tambahan tunjangan bagi para guru GTT, karena dengan gaji hanya Rp 130.000/bulan jika dihitunghitung hanya cukup biaya transportasi dari rumah hingga ke lokasi. Mengingat medan yang begitu berat dan juga sangat jauh sekali. Sehingga pak Tasmin terpaksa menjalani pekerjaan sambilan sebagai tukang kayu bakar, ia menjual kayu bakar dari hasil memungut kayu di hutan jati ketika pulang kerja dari sekolah.

Kegiatan
Pak Tasmin (kepala sekolah dan juga guru) dengan motor biru khasnya melewati track jalanan yang penuh lumpur ke Lokasi SDN 2 Temuireng Blora
  
Para dewan guru terpaksa memarkir motornya di tengah hutan jati, karena hutan belum bisa ditembus.
  
Bangunan SDN 2 Temuireng (tampak depan)
Pak Tasmin, sudah berjuang keras sejak 1982 dan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk memajukan SDN 2 Temuireng setapak demi setapak. Hingga akhirnya pada tahun 2012 profil SD 2 temuireng ditayangkan pada program “Mengejar Matahari” trans 7, sampai saat ini bliau tetap “berbagi gaji” dengan ikhlas membagikan gajinya untuk GTT yang hanya digaji Rp. 130.00/bulan, kadangpula gajinya digunakan untuk menyewa lahan sekolah yang statusnya masih “sewa”, ia meyakinkan masyarakat agar mau berpartisipasi, karena lokasinya yang terpelosok jarang sekali pemda setempat ataupun masyarakat umum yang bisa menjangkau lokasi. Meski SD negeri, namun Bangunan sekolah dikelola secara swadaya, bahkan genteng nya pun berasal dari sumbangan para warga. Hal inilah yang menjadikan SDN 2 Temuireng menjadi SD yang mandiri, dengan semangat dan kerja kerasnyalah SD ini selalu menempati ranking pertama dalam perolah NEM/UNAS di kecamatan Jati, meski mereka belajar di sekolah yang reot, anak-anaknya “nyeker”(hanya berlaskan kaki), dengan kegigihannya itulah SD ini bisa menghasilkan bibit yang unggul.

Selain itu, kini di SD tersebut akan dibangun koperasi. Yang nantinya akan dikelola juga secara swadaya oleh anak-anak SDN 2 Temuireng, pak Tasmin juga mengajarkan tentang pentingnya jiwa mandiri, wirausaha dengan membentuk koperasi di SDN 2 Temuireng. Bukan hanya itu saja, akses jalan menuju SDN 2 Temuireng kini mulai dibuka meski hanya jalan sederhana, dan tentunya masih butuh waktu panjang untuk membangun SDN 2 Temuireng ini menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan pengalaman Gadjah Mada Mengajar ketika melakukan pendampingan dan juga melakukan kegiatan di SDN 2 Temuireng Blora, bapak Tasmin selaku kepala sekaolah selalu mendampingi kegiatan kami. Bliau selalu menjadi orang pertama yang sangat respon, sehingga selalu turun tangan untuk membantu kegiatan kami selama di lokasi. Bliau juga terkadang membawa istri agar bisa menginap ketika kami ada kegiatan untuk anak-anak SD pada malam harinya. Terkadang juga malam-malam dini hari berani pulang kerumah menyusuri hutan jati yang gelap gulita karena belum ada penerangan di lokasi. Hanya berbekal kan lampu motor sebagai penunjuk jalan pulang. Hal ini menunjukkan integritas dan keseriusan bliau untuk membuat SDN 2 Temuireng selangkah lebih baik. Sehingga setiap moment yang terjadi di SD tersebut paka Kepala sekolah seoolah tak mau ketinggalan barang sedetik saja, setiap moment untuk membuat SDN 2 Temuireng lebih baik dan lebih baik lagi. Pengalaman kami juga, ketika pulang ke jogjakarta, bliau selalu mendampingi kami dan memastikan kami pulang sampai keluar dari hutan, mengingat medan yang begitu terjal sehingga mobil yang kami tumpangi pun terpelosok. Dan bliau bersama dewan guru lainnya membantu dengan sekuat tenaga agar mobil kami bisa keluar dari kubangan lumpur tanah liat hutan jati.
Yang membuat lebih unik ialah Program “Koperasi” yang dicanangkan di sekolah untuk memupuk kemandirian siswa dan juga memacu mental wirausaha bagi murid SDN 2 Temuireng

Tuti Haryanti

Tuti Haryanti
Tempat Tanggal Lahir:Sukabumi, 22 Mei 1960
Pendidikan:PGA Sukabumi
Masa Pengabdian:29 tahun
Asal Sekolah:SD Dinamika Indonesia 1993 s/d sekarang, di Bantar Gebang Bekasi.
Promotor:Cut Mutia Wardhani (BSM KCP K-LINK TOWER)
   
Profil
Ibu Tuti Haryanti mengajak dan mengkampayekan kepada warga di sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah Bantar Gebang mengenai pentingnya pendidikan dan membujuk para orang tua supaya memberikan kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengeyam pendidikan, yang menurut orang tua disana bahwa hidup itu hanya mencari uang, dan anak-anak adalah asset. Perlahan, beliau mampu menyakinkan kepada para orang tua bahwa pendidikan sangat penting agar anak mereka kelak tidak buta huruf

Kegiatan
Beliau berhasil merangkul ±30 siswa pada tahun 1993. Mereka bersekolah tanpa di pungut biaya. Pada akhirnya, setelah tiga tahun berjalan banyak warga yang sadar akan artinya pendidikan. Bangunan awalnya sangat sederhana dari bekas kebon bambu, beliau berhasil mengembangkan sekolah tersebut menjadi sekolah swadaya yang di akui oleh pemerintah. Dan sampai saat ini bangunan tersebut sudah 3 kali direnovasi dan menjadi sekolah berlantai dua serta fasilitas yang lengkap. Dengan adanya sekolah yang layak tsb, para siswanya menjadi semakin nyaman dalam belajar.

Tekad yang kuat dan pantang menyerah yang beliau lakukan dengan mengkampayekan tentang pentingnya pendidikan dari gubug ke gubug para pemulung di TPA sampah Bantar Gebang, saat ini telah membuahkan hasil dengan banyaknya warga pemulung yang menyekolahkan anaknya di sekolah tsb. Walaupun hingga saat ini penghasilannya sebagai guru honorer hanya berkisar Rp 600.000/bulan tidak menyulutkan tekadnya untuk terus mengajak dan mendidik para anak-anak pemulung, seperti tekad beliau yang mengatakan bahwa anak-anak pemulung ini juga punya hak untuk belajar dan menjadi cerdas.

Untuk mendidik anak-anak pemulung ini, beliau harus ekstra sabar dan telaten. Apalagi, kehidupan mereka serba bebas dari pantauan orang tua yang pergi untuk memulung sampah dari pagi hingga sore. Meski hidup jauh d bawah garis kemiskinan, mereka tidak harus tertinggal dalam dunia pendidikan. Anak-anak pemulung itu berhak untuk bisa membaca, menulis, serta menjadi anak yang kreatif dan inovatif.

Hanya dengan tekad setia mencerdaskan anak-anak pemulung ini. Beliau ingin dan berharap tidak ada lagi kotak mengkotakkan pendidikan, semua berhak mendapat pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Karena menurut beliau, minat belajar anak-anak pemulung itu sangat tinggi sehingga saying apabila hanya digunakan untuk memulung, dapat uang lalu bermain.

Jabaruddin, S.Pd, M.Pd

Jabaruddin, S.Pd, M.Pd
Tempat Tanggal Lahir:Polewali, 21 Januari 1970
Pendidikan:S-3 UNM
Masa Pengabdian:18 tahun
Asal Sekolah:SMP Negeri 2 Maros, Sulawesi Selatan
Promotor:Andi Anshar, S.pd (Kepsek)
   
Profil
Sejak tahun 1997 kandidat bertugas di SMPN 2 Maros memperlihatkan kinerja yang baik, hampir 2/3 waktu setiap harinya di habiskan berada di sekolah bahkan bermalam untuk menyelesaikan pekerjaan bersama anggota timnya. Sosok kandidat adalah tipe pekerja dan pebelajar, kandidat mapan pada tataran ide dan konsep serta tangguh dalam operasional. Dalam melaksanakan pekerjaan bersama anggota timnya, kandidat selalu berada bekerja bersama, prinsipnya adaah cara ini pola pengkaderan yang efektif untuk menularkan ilmunya kepada teman lain. Dalam bekerja selalu membangun tim work yang kompak dan cerdas, tidak pernah bekerja sendiri baginya pemberdayaan adalah sangat penting.

Kandidat adalah pebelajar, lulus kuliah program diploma dan terangkat menjadi guru di daerah terpencil, selama 4 tahun mengabdi bermohon pindah ke Maros untuk lanjut studi S-1. Disela kesibukannya di sekolah mengajar kandidat lanjut studi S-2 dan sekarang melanjutkan studi S-3 UNM, tanpa meninggalkan tugas pokoknya sebagai pengajar di SMPN 2 Maros.

Kegiatan
Kandidat adalah seorang guru yang profesional dan berintegrasi, melalui upayanya dapat mengantarkan sekolah memperoleh prestasi ditingkat nasional dan internasional. Di tingkat nasional mengikuti lomba inovasi pembelajaran berupa pengembangan alat peraga pendidikan fisika menggunakan barang-barang bekas diantaranya alat peraga hukum pascal, pompa hidrolik, dan kotak asap untuk materi optik (2008 – 2009). Selain itu kandidat aktif membina peserta didik dalam lomba karya ilmiah dan mendapat juara tingkat provinsi diantaranya karya ilmiah remaja yang berjudul Pendeteksi Dini Banjir, Pelemah Benturan Ombak (2009 – 2010). Karya-karya lain kandidat adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mampu meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Di tingkat internasional kandidat mampu membawa siswa juara 3 pada international science competition di Malaysia kategori solar cooker. (2012).

Kandidat juga aktif mempelopori terlaksananya pembinaan karakter siswa melalui Gerakan Pramuka di sekolah-sekolah Kab. Maros. Kemudian salah satu penggagas sekolah peduli lingkungan yang mengantarkan SMPN 2 Maros meraih sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2012. Melalui penelitian dan pengembangan alat peraga pembelajaran yang dilakukan memberikan kontribusi banyak kepada para guru fisika di Kab. Maros terutama kepada sekolah yang belum memiliki sarana laboratorium yang cukup. Alat peraga yang dikembangkan itu mudah ditiru dan bahan yang digunakan sangat murah karena berasal dari barang-barang bekas yang sebagian orang dianggap sampah.
Dilingkungan sekolah, para diri siswa terbangun sikap ilmiah dan semangat untuk menjadi peneliti karena dibina dalam kegiatan karya ilmiah remaja dan dapat diterapkan serta mengatasi masalah-masalah dalam masyarakat.

Dengan sekolah peduli lingkungan terbentuk organisasi Siswa Peduli Lingkungan (Si Lili) yang mana kegiatannya meluas ke masyarakat dengan program penanaman mangrove di daerah pantai yang mengalami abrasi, sehingga sekarang dapat teratasi. Hasil rancangan solar cooker sekarang ini dipakai secara terbatas pada masyarakat keluarga siswa yang berada dipesisir pantai yang belum terjangkau listrik terutama petani tambak.

Yuliah

Yuliah
Tempat Tanggal Lahir:Tasikmalaya, 23 September 1966
Pendidikan:D2 Universitas Terbuka Jakarta tahun lulus 1997
S1 STKIP Kusuma Negara Jakarta tahun lulus 2004
S2 Universitas Negeri Jakarta tahun lulus 2012
Masa Pengabdian:24 tahun
Asal Sekolah:SD Al-Azhar Syifa Budi Jatibening
Promotor:Mohtar A. Halim
   
Profil
Ibu Yuliah, seorang guru yang telah mengabdi selama 24 tahun, pada hanya satu sekolah yaitu SD Al-Azhar Syifa Budi Jakarta, Profesi yang benar-benar menjadi tumpuan hidupnya dan telah menghabiskan seluruh usianya hanya untuk pendidikan di sekolah tersebut. Yang paling unik dari diri beliau adalah, Saking cintanya terhadap profesi tersebut, beliau tercatat sebagai guru yang selama 24 tahun mengabdi tidak pernah alfa atau meninggalkan pekerjaan tanpa alasan bahkan dalam keadaan sakitpun beliau selalu memaksakan diri untuk mengajar, dan beliau selama pengabdian tersebut tidak pernah menuntut apapun, termasuk menuntut penghargaan dari sekolah terhadap pengabdian dan dedikasi selama ia mengabdi. Pengabdian yang tulus telah beliau tunjukan kepada sekolah, diantaranya beliau tidak pernah menolak untuk dimutasi ke tempat baru yang benar-benar harus merintis sekolah dari awal.

Pengabdian yang pertama dirintis dari sekolah Al-Azhar Syifabudi yaitu sejak tahun 1988, sebagai guru Taman Azhar yaitu sekolah Playgroup anak usia dibawah 3 (tiga) tahun, yang untuk sebagian guru apalagi guru baru, adalah pekerjaan yang sangat berat, karena membina anak seusia itu bukan pekerjaan yang mudah, sebagai guru Taman Azhar dan Taman kanak – kanak dilakoninya selama 17 tahun kemudian mutasi ke SD sampai sekarang sudah 7 tahun, mengingat background pendidikan yang hanya lulusan SPG, untuk meningkatkan karier sebagai guru dan juga peningkatan diri untuk profesi di masa depan beliau secara mandiri meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah di UT (Universitas Terbuka) dan mendapat sertifikat D2, kemudian di STKIP Kusuma Negara Jakarta untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan. Dan dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu baru baru ini telah meraih gelar S2 (M.Pd) Universitas Negeri Jakarta secara mandiri

Kegiatan
Tentang manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat, beliau turut pula merintis Sekolah Pra TK yang pada waktu itu sedang gencar-gencarnya membuka sekolah PAUD oleh masyarakat. , dengan berdasar pengetahuan yang dimiliki, dengan latar belakang Magister Pendidikan jurusan PAUD, maka tidaklah sulit bagi beliau untuk memberikan bimbingan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang notabene tidak memiliki latar belakang mengajar dan memberikan bimbingan, hingga mereka mampu melakukan pekerjaan sebagai guru PAUD berdasar kemampuannya.

Integritas sebagai pendidik benar-benar telah beliau tunjukan dengan cara menghabiskan harinya untuk pendidikan, pada hari senin sampai dengan jum’at sebagai guru di Sekolah Al-Azhar Syifa Budi Jatibening dan sabtu, minggu sebagai dosen di Universitas Terbuka untuk memberikan perkuliahan kepada guru-guru calon sarjana Pendidikan jurusan PAUD.

Setelah membaca profil keenam kandidat, mari silahkan klik tautan berikut dan anda berkesempatan pula mendapatkan hadiah dari Bank Syariah Mandiri.

Twitter-Logo-300x293.jpghttp://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-ash3/162045_172126156166848_2547540_n.jpgFacebook-skins-post.png  
 Cara Voting:
 1.   Untuk Like facebook, klik tombol Like kemudian anda akan mendapat prompt user & password Facebook. Masukkan user  id & password anda, kemudian tekan tombol  sign-in. Prompt user id dan password tidak perlu dilakukan lagi jika anda akan mengklik finalis lainnya. Anda tidak bisa melakukan Like lebih dari satu kali untuk finalis yang sama.
2.   Untuk Twitter, klik tombol Twitter kemudian anda akan mendapat prompt user & password Twitter. Masukkan user id & password anda, kemudian tekan tombol sign-in.   
    3.   Untuk Jempol bisa langsung klik Jempol tanpa user id maupun password.     

   Hadiah (Pemenang + Promotor)
Juara I
Trophy, Sertifikat dan Tabungan BSM Rp 25 juta 
Juara II
Trophy, Sertifikat dan Tabungan BSM Rp 15 juta
Juara III
Trophy, Sertifikat dan Tabungan BSM Rp 10 juta


Raih hadiah puluhan juta rupiah untuk 100 voters yang beruntung
Klik finalisnya dan raih hadiahnya

1 komentar:

Wijaya kusumah mengatakan...

terima kasih kakek merza sdh menjadi jurinya