Jumat, 28 Oktober 2022

Korea Utara Mulai Unjuk Kekuatan dengan Uji Coba Rudal Jarak Jauh

Korea Utara Mulai Unjuk Kekuatan dengan Uji Coba Rudal Jarak Jauh Sanksi puluhan tahun yang dipimpin AS tidak membendung program rudal dan bom nuklir Korea Utara yang semakin canggih. Hal itu dibuktikan oleh Korea Utara dengan uji coba rudal balistik yang bersenjata nuklir lebih jauh dari sebelumnya, pada hari Selasa, dengan mengirimkannya di atas wilayah udara Jepang. https://www.reuters.com/world/asia-pacific/nkorea-fires-missile-towards-east-skorea-military-2022-10-03/ Rudal Korea Utara pertama yang mengikuti lintasan seperti itu setelah tahun 2017. Jarak tempuh terjauh rudal uji Korea Utara diperkirakan menjangkau 4.600 km (2.850 mil). Biasanya peluncurannya "ditinggikan" ke luar angkasa untuk menghindari terbang di atas negara tetangga.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan rudal tersebut tampaknya merupakan rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang diluncurkan dari Provinsi Jagang Korea Utara. Korea Utara telah meluncurkan beberapa tes baru-baru ini dari sana, termasuk beberapa rudal yang dikatakan "hipersonik". Rincian awal menunjukkan bahwa rudal itu mungkin adalah IRBM Hwasong-12, yang diluncurkan Korea Utara pada 2017 sebagai bagian rencana untuk menyerang pangkalan militer AS di Guam, kata Kim Dong-yup, mantan perwira Angkatan Laut Korea Selatan. yang mengajar di Universitas Kyungnam. Menerbangkan rudal jarak jauh memungkinkan para ilmuwan Korea Utara untuk menguji di bawah kondisi yang lebih realistis, kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS. "Dibandingkan dengan lintasan tinggi yang biasa, ini memungkinkan mereka untuk mengekspos kendaraan masuk kembali jarak jauh ke beban termal dan tekanan masuk kembali atmosfer yang lebih mewakili kondisi yang akan mereka alami dalam penggunaan dunia nyata". Menanggapi tes rudal Korea Utara tersebut, pesawat tempur AS dan Korea Selatan berlatih membom target di Laut Kuning. Jepang memperingatkan warganya untuk berlindung dan menangguhkan beberapa layanan kereta api sementara rudal melewati utara sebelum jatuh ke Samudra Pasifik. https://www.reuters.com/world/latest-north-korean-missile-is-unfortunate-uss-top-east-asia-envoy-says-2022-10-03/ Kejadian uji coba rudal Korea Utara, ditanggapi oleh Korea Selatan pada hari Selasa (04/10/2022) dengan sebuah jet F-15K Angkatan Udara menjatuhkan sepasang bom berpemandu pada target di lepas pantai baratnya. Pihak militer Korea Selatan menyebutnya sebagai demonstrasi kemampuan serangan presisi terhadap sumber provokasi Korea Utara. Korea Selatan juga mengatakan akan meningkatkan militernya dan meningkatkan kerja sama sekutu. Sementara itu, Jepang mengatakan tidak mengambil langkah untuk menembak jatuh rudal Korea Utara tersebut. Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada mengatakan tidak akan mengesampingkan opsi apa pun, termasuk kemampuan serangan balik, dan akan memperkuat pertahanannya dalam menghadapi peluncuran rudal berulang Korea Utara. Korea Utara melakukan uji coba rudal dan menuduh Amerika Serikat beserta sekutunya mengancamnya dengan latihan dan peningkatan pertahanan. Sebuah kapal induk AS melakukan kunjungan pelabuhan di Korea Selatan pada 23 September 2022 untuk pertama kalinya sejak 2018. Untuk itu, Korea Utara telah melakukan lima peluncuran dalam 10 hari terakhir. Kejadian tersebut merupakan siklus fleksi otot yang meningkat di wilayah tersebut . Uji coba rudal Korea Utara ditanggapi dengan tanggapan yang relatif tidak terdengar dari Washington, yang lebih berfokus pada perang di Ukraina serta krisis domestik dan asing lainnya. Namun demikan, militer AS telah meningkatkan unjuk kekuatan di wilayah tersebut dan mengutuk peluncuran rudal Korea Utara sebagai Tindakan yang "berbahaya dan sembrono".
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara (DPRK) menyatakan, "Tindakan ini mengganggu stabilitas dan menunjukkan pengabaian terang-terangan DPRK terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan norma-norma keselamatan internasional." Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengadakan panggilan telepon dengan rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang di mana mereka "sangat mengutuk" uji coba peluncuran rudal tersebut. Peluncuran itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang telah menjatuhkan sanksi atas program nuklir dan rudal Korea Utara. Blinken menekankan bahwa komitmen AS untuk pertahanan Korea Selatan dan Jepang tetap "kuat," dan menegaskan kembali pentingnya kerja sama trilateral yang erat untuk meminta Korea Utara "bertanggung jawab atas perilakunya yang tidak dapat diterima." (Reuters, 4 Oktober 2022) https://www.reuters.com/world/asia-pacific/blinken-holds-calls-with-skorea-japan-condemn-nkorea-missile-launch-2022-10-04/ "Kami masih melakukan beberapa analisis sehingga kami dapat lebih memahami kemampuan apa yang mereka berikan di udara kemarin," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby dalam wawancara dengan Fox News Selasa pagi (4 Oktober 2022). https://www.foxnews.com/world/us-south-korea-conduct-precision-bomb-drills-north-korea-fires-ballistic-missile-japan Tampaknya, sanksi puluhan tahun yang dipimpin AS tidak membendung program rudal dan bom nuklir Korea Utara yang semakin canggih, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak menunjukkan minat untuk mengembalikan jalur diplomasi yang gagal yang ditempuhnya dengan Presiden AS Donald Trump sebelumnya. Semoga ujicoba rudal Korea Utara ini tidak menambah panasnya geopolitik ke depan. Dan Semoga bumi ini damai dan sejahtera sepanjang masa dengan hilangnya napsu berkuasa dari para petinggi dunia. Terus Semangat!!! Tetap Semangat…

Minggu, 05 Juni 2022

 

Skenario Net Zero 2050 (File by Merza Gamal)

Kesepakatan Membangun Ekonomi Hijau untuk Menggapai Net-Zero 2050

 

Dekarbonisasi industri intensif emisi mungkin menantang, tetapi penelitian McKinsey menunjukkan bahwa solusi ada dalam jangkauan. Sembilan industri utama, yaitu tenaga listrik, minyak dan gas, otomotif, penerbangan dan perkapalan, baja, semen, pertambangan, pertanian dan pangan, serta kehutanan dan tata guna lahan dapat memimpin jalan menuju ekonomi Net-Zero. Analisis McKinsey, menemukan lebih dari 50% listrik dunia dapat berasal dari sumber terbarukan (seperti matahari, air, dan angin) pada tahun 2035. (McKinsey On Point publishing@email.mckinsey.com, 2 Juni 2022)

Penjualan kendaraan listrik, bersama dengan rencana produksi mobil rendah emisi, melonjak. McKinsey memperkirakan bahwa hampir semua kendaraan penumpang baru yang dijual di China, Uni Eropa, dan AS akan menggunakan listrik pada tahun 2035. Akan tetapi untuk mencapai titik itu akan membutuhkan beberapa upaya, yaitu: perusahaan (dan pemilik mobil) akan membutuhkan rantai pasokan baru, pengetahuan manufaktur , dan infrastruktur, seperti stasiun pengisian dan tempat pengisian bahan bakar hidrogen.

Industri tenaga listrik hanyalah satu contoh yang tercakup dalam panduan Net-Zero untuk sembilan industri penting.

Pada pertemuan tahunan World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) di Davos, Swiss akhir Mei 2022 yang baru lalu, lebih dari 50 perusahaan telah bergabung dengan “global buyers’ club” (klub pembeli global) yang berjanji untuk membeli aluminium, baja, dan komoditas lain yang dibuat dari proses yang menghasilkan sedikit atau tanpa karbon sebagai sebuah langkah menuju Net-Zero.

Gagasan di balik klub pembeli, yang dikenal sebagai “First Movers Coalition” (Koalisi Penggerak Pertama”, adalah untuk memicu permintaan bahan versi hijau yang terbukti sulit diproduksi tanpa emisi karbon dioksida yang signifikan.

Grup pembeli tersebut mencakup Ford Motor dan Volvo Group, keduanya telah berjanji bahwa 10 persen dari pembelian aluminium utama mereka akan diproduksi dengan sedikit atau tanpa emisi karbon pada tahun 2030. Produksi aluminium bertanggung jawab atas 2 persen emisi global — dan teknologi canggih diperlukan untuk membuatnya tanpa melepaskan karbon dioksida belum tersedia secara komersial.

Perusahaan induk Google, Alphabet, serta Microsoft dan Salesforce secara kolektif berjanji untuk menghabiskan $500 juta untuk teknologi guna menangkap dan menyimpan emisi karbon. Tiga perusahaan lain, yakni: AES, sebuah perusahaan distribusi tenaga listrik yang berkantor pusat di Virginia; Mitsui O.S.K. Lines, sebuah perusahaan transportasi Jepang; dan Swiss Re, sebuah perusahaan reasuransi yang berbasis di Swiss, masing-masing berkomitmen untuk menghilangkan 50.000 ton karbon dari atmosfer pada tahun 2030. Pemerintah India, Jepang, Swedia, Denmark, Italia, Norwegia, Singapura, dan Inggris juga telah bergabung dalam koalisi tersebut.

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Borge Brende, presiden WEF menyampaikan,  “Kami menciptakan permintaan untuk produk rendah karbon, terutama untuk teknologi bersih yang baru lahir dalam baja, penerbangan, aluminium, semen, dan bahan kimia.” Sektor-sektor tersebut bertanggung jawab atas sekitar 30 persen emisi global, tetapi angka itu diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 50 persen emisi pada pertengahan abad ini.

Brende mencatat bahwa dengan perubahan iklim yang telah berdampak di negara-negara seperti India dan Pakistan, yang telah menghadapi rekor panas selama berminggu-minggu, korban manusia dan ekonomi dari pemanasan global meningkat. Harga kelambanan jauh melebihi harga tindakan dalam hal perubahan iklim. Lebih lanjut Brende menyatakan “Jika kita tidak menggunakan daya beli perusahaan-perusahaan besar sekarang untuk mengatasi sektor-sektor yang sulit dikurangi, ini akan memiliki harga yang sangat tinggi bagi dunia yang bergerak maju.” (The New York Time, 25 Mei 2022)

Dalam rangka mendukung Net-Zero 2050, para ilmuwan iklim melihat hidrogen sebagai pengganti bahan bakar fosil yang berpotensi bersih di industri berat. Menurut Paulina Jaramillo, seorang profesor teknik dan kebijakan publik di Universitas Carnegie Mellon dan rekan penulis laporan PBB bahwa hidrogen dapat menjadi alternatif bersih untuk industri seperti pabrik baja, pabrik pupuk atau perkapalan. (https://www.npr.org/2022/05/27/1096584260/).

Dalam rangka upaya menggapai ekonomi Net-Zero 2050, sektor-sektor yang menghasilkan sebagian besar emisi gas rumah kaca global menghadapi tantangan berat untuk dekarbonisasi, tetapi penelitian McKInsey menunjukkan bahwa solusi dapat dicapai. Dalam banyak kasus, transformasi sedang berlangsung.

 MERZA GAMAL

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

 

 

 

 

 

 

 

 

Rabu, 04 November 2015

Pedulikah Kita Membiarkan Apa Yang Terjadi...???



Saya pernah 14 tahun bergabung dengan dunia perbankan syariah. Pada saat awal sulit mencari insan yang mau bergabung bahu membahu membangun perbankan syariah sebagai aplikasi Ekonomi Islam di Negeriku Tercinta Indonesia. Penyebabnya adalah masih kecilnya gaji bekerja di perbankan syariah dan belum jelasnya pertumbuhan bank syariah ke depan. Namun berbeda dengan 5 tahun terakhir, bekerja di bank syariah telah menjadi pilihan. Gaji & fasilitas tidak kalah dengan di bank konvensional. Tapi sayang niat dan tekad pun ikut berubah mengikuti kondisi perkembangan zaman.
Sekarang yang dituntut adalah pertumbuhan angka, bukan sejauh mana kesesuaian syariah dalam perkembangan maqasid syariah.
Sekarang semakin menjamur lembaga-lembaga konsultan perbankan syariah yang mengajarkan bagaimana penerapan akad dalam bisnis keuangan syariah. Dan lembaga ini sangat menguntungkan dan profit oriented.
Namun sangat disayangkan, sebagian pihak yang berkecimpung di dunia keuangan & perbankan syariah seakan-akan lupa bahwa based keuangan syariah bukanlah monetary, tapi berbasiskan underlying transactions.
Dan banyak yang lupa membekali para pelaku keuangan & perbankan syariah dengan akidah syariah itu sendiri, tetapi semata-mata membekali para pelaku hanya dengan hitung-hitungan angka di atas kertas saja...
Lalu, sekarang apa bedanya perbankan syariah dengan perbankan non syariah...???
Belum lagi semakin banyaknya pelaku fraud di dunia perbankan syariah.
Apakah ini yang kita banggakan dengan berkembangnya perbankan syariah di Negeri Tercinta Indonesia...???
Atau kita memang berharap perbankan syariah hancur atau tidak ada lagi di Tanahair Tercinta Indonesia...???
Tapi ingat, kehancuran lembaga perbankan syariah di Negeriku Tercinta Indonesia, bukan hanya akan merugikan lembaga dan para pegawainya, tapi secara politis akan menghancurkan sendi-sendi ekonomi berbasiskan Islam di negeri ini. Semua orang akan bersorak, bahwa memang Islam tidak becus membangun ekeonomi...
Siapa yang bersalah....????
Kita semua yang mengaku bergerak dalam Masyarakat Ekonomi Syariah, tapi terlena semata-mata dalam mencari keuntungan dengan embel-embel syariah.
Saya hanya bisa berharap, mari kita tatap masa depan ekonomi Islam, dan bangkit kembali dengan niat awal mendirikan lembaga perbankan syariah sebagai bagian dari sistem ekonomi & keuangan Islam dengan tujuan membangun maqasid syariah di Negeri Tercinta Indonesia, bukan sekedar memenuhi ambisi pribadi tanpa peduli dengan akidah syariah itu sendiri...

Terus Semangat!!!
Tetap Semangat...

Selasa, 31 Maret 2015

Transformasi Modal Ekonomi Menjadi Modal Cultural



Dalam kehidupan nyata terbentuk adanya hirarki kelas social berdasarkan pada perbedaan tingkat ekonomi. Si kaya berada di tingkat atas, dan seterusnya menurun ke bawah sampai tingkat yang termiskin.
Orang kaya di tingkat atas menentukan symbol status berdasarkan kemewahan, eksklusifitas, dan selebritas. Masyarakat yang ada pada strata di bawahnya berharap bisa menjadi orang kaya dan tekenal, sehingga mereka ingin meniru pola konsumsi orang yang berada pada kelas di atasnya dan ini akan menciptakan permintaan symbol status.
Oleh karena itu, terciptalah peluang pasar untuk merancang penawaran yang aspiratif dan sesuai dengan aturan cultural dalam hal kemewahan, eksklusifitas, dan selebritas yang menampilkan kesan kemakmuran.
Namun perlu diiingat  bahwa konsumsi status tidak hanya terdiri dari persaingan para elit ekonomi dalam mengejar kemewahan dan popularitas (atau dikenal sebagai modal ekonomi), tetapi juga persaingan para elite budaya dalam meraih cita rasa yang tinggi dan khas (disebut sebagai modal cultural).
Perubahan demografis akan turut mengubah konsumsi status kalangan menengah ke atas. Perjuangan untuk meraih modal cultural pada kalangan ini menjadi jauh lebih penting daripada beberapa generasi masyarakat menengah ke atas di era sebelumnya.
Aturan budaya baru menjadi minat  bagi kalangan menengah ke atas  sebagai sarana untuk menyampaikan kecanggihan cultural, termasuk kosmopolitanisme dan seni artistik. Aturan kecanggihan cultural ini dirintis oleh sub culture dan gerakan elite. Sub culture ini memberikan materi cultural baku untuk menghasilkan inovasi cultural yang menetes ke tingkat hirarki kelas cultural di bawahnya dengan cara yang sama dengan motivasi orang yang mendapatkan barang mewah berdasarkan model kelas social konvensional. Dinamika inovasi ini dikenal sebagai model tetesan cultural.
Pada kelompok modal ekonomi, peningkatan taraf hidup seseorang ditentukan dengan peningkatan strata social hingga mencapai tingkat “kehidupan yang mapan”, yang diwujudkan dalam bentuk barang-barang konsumsi konvensional, seperti rumah besar yang bagus, mobil keluaran terbaru, alat elektronik tercanggih, dan barang-barang mewah lainnya.
Transformasi dinamika strata masyarakat terjadi dari orang yang hanya memikirkan kekayaan ekonomi menjadi masyarakat yang berpikir secara multidimensi untuk mendapatkan keunggulan cultural. Dalam transformasi ini terbentuk generasi strata social 

Dalam kehidupan nyata terbentuk adanya hirarki kelas social berdasarkan pada perbedaan tingkat ekonomi. Si kaya berada di tingkat atas, dan seterusnya menurun ke bawah sampai tingkat yang termiskin.
Orang kaya di tingkat atas menentukan symbol status berdasarkan kemewahan, eksklusifitas, dan selebritas. Masyarakat yang ada pada strata di bawahnya berharap bisa menjadi orang kaya dan tekenal, sehingga mereka ingin meniru pola konsumsi orang yang berada pada kelas di atasnya dan ini akan menciptakan permintaan symbol status.
Oleh karena itu, terciptalah peluang pasar untuk merancang penawaran yang aspiratif dan sesuai dengan aturan cultural dalam hal kemewahan, eksklusifitas, dan selebritas yang menampilkan kesan kemakmuran.
Namun perlu diiingat  bahwa konsumsi status tidak hanya terdiri dari persaingan para elit ekonomi dalam mengejar kemewahan dan popularitas (atau dikenal sebagai modal ekonomi), tetapi juga persaingan para elite budaya dalam meraih cita rasa yang tinggi dan khas (disebut sebagai modal cultural).
Perubahan demografis akan turut mengubah konsumsi status kalangan menengah ke atas. Perjuangan untuk meraih modal cultural pada kalangan ini menjadi jauh lebih penting daripada beberapa generasi masyarakat menengah ke atas di era sebelumnya.
Aturan budaya baru menjadi minat  bagi kalangan menengah ke atas  sebagai sarana untuk menyampaikan kecanggihan cultural, termasuk kosmopolitanisme dan seni artistik. Aturan kecanggihan cultural ini dirintis oleh sub culture dan gerakan elite. Sub culture ini memberikan materi cultural baku untuk menghasilkan inovasi cultural yang menetes ke tingkat hirarki kelas cultural di bawahnya dengan cara yang sama dengan motivasi orang yang mendapatkan barang mewah berdasarkan model kelas social konvensional. Dinamika inovasi ini dikenal sebagai model tetesan cultural.
Pada kelompok modal ekonomi, peningkatan taraf hidup seseorang ditentukan dengan peningkatan strata social hingga mencapai tingkat “kehidupan yang mapan”, yang diwujudkan dalam bentuk barang-barang konsumsi konvensional, seperti rumah besar yang bagus, mobil keluaran terbaru, alat elektronik tercanggih, dan barang-barang mewah lainnya.

Transformasi dinamika strata masyarakat terjadi dari orang yang hanya memikirkan kekayaan ekonomi menjadi masyarakat yang berpikir secara multidimensi untuk mendapatkan keunggulan cultural. Dalam transformasi ini terbentuk generasi strata social yang menghargai nilai-nilai cultural sama seperti menghargai materi. Namun status mereka lebih mendekati keunggulan cultural daripada generasi sebelumnya.
Generasi ini ingin meniru para elite cultural, di samping ingin menjadi orang kaya dan berkuasa. Mereka berjuang untuk menciptakan gaya hidup yang estetik, lebih canggih, dan lebih kreatif daripada generasi orangtua mereka. Fenomena demografis ini dikenal sebagai kelompok modal cultural.
Pengaruh dari munculnya kelompok modal cultural ini adalah berkembangnya pengusaha yang mampu menciptakan pertumbuhan bisnis yang pesat dan menawarkan ekspresi konsumsi yang modern. Beraneka macam produk, mulai dari hotel, otomotif, busana, makanan dan minuman, perabotan, hingga ke produk elektronik memanfaatkan peluang pemikiran ini.
Agar dapat memenuhi permintaan barang dan jasa yang sarat akan modal cultural, para pengusaha mengeksploitasi bahan baku yang dipasok oleh beberapa kelompok sub culture di tataran atas hirarki modal cultural dan mengestafetkan ke tingkat di bawahnya.
Model bisnis estafet modal cultural bekerja melalui inovasi cultural yang sangat cepat untuk asuk ke dalam pasar dengan cepat untuk memasarkan produk yang mengalahkan produk lainnya yang terkenal di kalangan masyarakat atas. Pembangunan model bisnis estafet modal cultural bukan hanya meniru kalangan kelas atas, tetapi juga harus mampu menciptakan inovasi modal cultural yang memerlukan penyesuaian dan pemahaman mendalam tentang pemikiran, mitos, dan aturan cultural sub culture elite, serta demokratisasi aturan yang dilakukan dengan cermat untuk menciptakan pengalaman yang terbaik dan terjangkau.
Sebuah perusahaan yang berhasil memasukan merk mereka ke dalam model bisnis estafet modal cultural harus mampu memahami kekuatan apa yang dapat dipertahankan sebagai pemimpin pasar. Untuk mempertahankan posisi terdepan, sebuah merk harus selalu melakukan inovasi cultural secara bertahap (dan rentan ditiru oleh pesaing) dengan menyesuaikan diri dengan aturan konsumerisme etis agar tidak terjadi perubahan yang mengancam pangsa pasarnya.


Penulis: Merza Gamal
Corporate Culture Specialist 


Caution: The information enclosed in this email (and any attachments) may be legally privileged and/or confidential and is intended only for the use of the addressee(s). No addressee should forward, print, copy, or otherwise reproduce this message in any manner that would allow it to be viewed by any individual not originally listed as a recipient. If the reader of this message is not the intended recipient, you are here by notified that any unauthorized disclosure, dissemination, distribution, copying or the taking of any action in reliance on the information herein is strictly prohibited. If you have received this communication in error, please immediately notify the sender and delete this message. Unless it is made by the authorized person, any views expressed in this message are those of the individual sender and may not necessarily reflect the views of PT Bank Syariah Mandiri. No representation is made that this e-mail and any files attached are free of viruses or other defects. Virus scanning is recommended and is the responsibility of the recipient.

Minggu, 22 Februari 2015

Pilihan Jalan Hidup


Perjalanan hidup kita akan ditentukan oleh pilihan arah tujuan yang kita tetapkan. Demikian pula dalam mencapai kesuksesan kita di dunia ini, cara mana yang mau kita gunakan menyebut kan kesuksesan kita.

Kita bisa mencapai sukses dengan menjalankan "idealisme" kita, dan bisa pula dengan jalan menjadi "pecundang". Namun satu hal yang harus kita ingat, jika kita ingin menjalankan "idealisme", maka jadilah seorang idealistic sejati. Dan, jika kita memilih menjadi seorang "pecundang", maka jadilah seorang pecundang sejati. Jangan memilih setengah-setengah di antara keduanya.

Bila kita memilih menjadi idealistic sejati, mungkin saja kita tidak mencapai puncak kesuksesan dalam arti "material", karena akan banyak pecundang yang senantiasa "membungkam" kita. Tapi, seorang idealistic sejati akan menggantungkan hidupnya kepada Sang Maha Pencipta, bukan kepada makhluk, maka hidupnya senantiasa dilindungi oleh Allah, walau secara materi mungkin dia tidak berlebihan. Hidupnya akan tenang, tak banyak gejolak, bagai air jernih yang mengalir ke muara.

Berbeda dengan jika kita memilih jalan sebagai pecundang sejati, mungkin saja secara "material" kita berlebihan, tapi hidup kita penuh dengan ketidaktenangan. Semua itu karena sebagai pecundang, gantungan hidup kita adalah sesama makhluk. Ketenangan kita selalu terusik, hidup penuh ketakutan akan dipecundangi oleh setiap orang. Setiap ganti atasan atau pemimpin, kita harus pandai berakrobat agar kursi kita tak digeser. Hidup kita bagai di atas bara api yang setiap saat siap meledakkan percik api.

Hidup adalah pilihan, mau memilih jadi seorang idealistic atau menjadi seorang pecundang adalah pilihan kita masing-masing. Namun ingat jangan memilih setengah-setengah jika kita mau meraih sukses di dunia fana ini...

Sabtu, 21 Februari 2015

Benarkah Setiap Masalah Adalah Ujian Allah




Seringkali kita menyebut bahwa masalah yang kita hadapi adalah ujian dari Allah. Tapi ingatkah sahabat pada saat kita sekolah atau kuliah dulu? Apakah setiap orang boleh mengikuti ujian? Bukankah kita harus mengikuti pelajaran dan menyelesaikan sejumlah tugas, baru kita bisa ikut ujian?

Pada saat kuliah, kita baru bisa ikut ujian setelah mengumpulkan absen perkuliahan minimal 80%, bahkan ada yg mensyaratkannya minimal 90%, dan mengumpulkan tugas perkuliahan per semester.

Lantas, benarkah jika kita menyatakan masalah yang sedang kita hadapi adalah ujian dari Allah? Sementara kita tak pernah mengikuti pelajaran dari Allah dan mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan-Nya kepada kita sebagai syarat layaknya kita mengikuti ujian...???

Pantaskah kita mengaku-aku sedang diuji oleh Allah sementara kita tidak pernah terdaftar di"sekolah"Nya dan tak pernah menginjakkan kaki di "kampus"Nya, serta tak pernah tahu dengan "tugas-tugas" dari-Nya yang harus kita kumpulkan agar kita memenuhi syarat mengikuti "ujian"Nya...???

Sabtu, 20 Desember 2014

Keikhlasan vs Kezaliman



Sahabat, dalam mencapai kebahagiaan, kita wajib menjalani dengan keikhlasan. Ikhlas memulai langkah untuk mencapai suatu tujuan. Ikhlas menjalani langkah demi langkah. Ikhlas melewati rintangan demi rintangan. Ikhlas menyusuri tanjakan dan turunan perjalanan. Dan ikhlas melalui waktu demi waktu mencapai tujuan.

Dalam perjalanan kehidupan kita, tak jarang kita menemui kezaliman. Baik kezaliman yang mengganggu perjalanan kehidupan kita, atau pun kezaliman yg tidak menimpah kita, tapi kita lihat di depan mata kita.

Allah mengajarkan keikhlasan kepada kita. Tapi, di satu sisi Allah juga meminta kita untuk memerangi kezaliman. Bahkan keimanan yg paling rendah adalah menentang kezaliman walau dalam hati.

Karenanya, jika ada seseorang mengkritisi sebuah sistem yg menzalimi sebagian orang, janganlah kita cepat menghakimi orang tersebut tidak ikhlas menjalani kehidupannya. Bisa jadi dia ikhlas menjalankan kehidupannya, tetapi dia juga sedang menjalankan kewajiban dari Tuhan yg dia yakini untuk memerangi kezaliman yg menimpa saudaranya sesama makhluk Tuhan.

Sahabat, jangan terlalu mudah menuduh orang lain tidak ikhlas, dan merasa diri paling ikhlas. Keikhlasan itu hanya bisa dirasakan oleh hati yg bersih & jernih dan hanya Allah yg bisa menilai keikhlasan seseorang hambanya.


Sahabat, jika kau memang Ikhlas, maka berlakulah seperti Surah al-Ikhlas yg tidak pernah menyebutkan satu kata "ikhlas" pun dalam suratnya...

By. Merza Gamal
Refleksi Akhir Tahun 2014
#merzagamal
@merzagamals