Ternyata di daerah Tanah Abang Jakarta ada sebuah taman bekas pemakaman kolonial Belanda. Tempat itu dahulu dikenal sebagai Kebon Jahe Kober. Pemakaman itu berdiri sejak tahun 1795, dan diperuntukkan bagi para bangsawan dan pejabat tinggi Belanda pada masa VOC berkuasa di Batavia. Pada tahun 1975, pemakaman ini ditutup dan jenazah-jenazah yang ada di pemakaman ini dipindahkan ke pemakaman lain, bahkan ada yang dibawa ke negeri Belanda.
Walaupun jenazah-jenazah yang ada di Pemakaman Kebon Jahe Kober ini dipindahkan, namun sebagian prasasti-prasasti pemakaman tetap ada di lokasi tersebut. Pemakaman ini dipugar pada tahun 1977 oleh Gubernur DKI saat itu, Bang Ali Sadikin dan dijadikan Museum Taman Prasasti. Museum Taman Prasasti menjadi bukti sejarah sisa taman pemakaman umum dari akhir abad ke 18. Taman ini menyimpan koleksi nisan-nisan makam abad ke 16 dan ke 17 yang bernilai seni tinggi. Namun sayang, sepertinya taman ini tak terawat, padahal prasasti atau nisan-nisan itu merupakan benda-benda seni yang dibuat oleh tangan-tangan terampil di abad ke 16-18.
Andaikan Taman Prasasti ini terawat, pasti bisa menjadi asset wisata Jakarta yang akan menarik wisatawan mancanegara. Apabila kita lihat di luar negeri, dengan peninggalan yang sedikit atau keindahan alam yang tak seberapa, tapi pemerintah mereka berhasil menyulap peninggalan atau tempat tersebut menjadi menarik dan dijual ke wisatawan mancanegara. Saya pun berangan-berangan menyaksikan keindahan benda-benda seni yang terawat di negeri sendiri…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar